Minggu, 01 November 2015

Teori Akuntansi Positif

Teori Akuntansi Positif


Teori Akuntansi Positif
 - berusaha untuk memberikan penjelasan tentang sebuah proses yang mempergunakan pemahaman, pengetahuan serta penggunakan suatu kebijakan akuntansi yang paling sesuai guna menghadapi kondisi dan keadaan tertentu pada masa yang adakan datang. Teori Akuntansi Positif memiliki anggapan bahwa tujuan dari sebuah teori akuntansi adalah untuk memberi penjelasan dan memprediksi praktek akuntansi


Perkembangan teori 
akuntansi
 positif muncul akibat ketidakpuasan terhadap teori akuntansi normatif. Dasar pemikiran yang digunakan untuk menganalisis teori akuntansi pada teori normatif terlalu sederhana dan tidak memiliki dasar teoritis yang kokoh. Terdapat 3 alasan mendasar yang kuat atas terjadinya pergeseran teori akuntansi pendekatan normatif ke teori akuntansi positif [Watt and Zimmerman], ketiganya yaitu:


  1. Teori akuntansi pendekatan normatif lebih berfokus pada kepentingan investor secara individu daripada kemakmuran masyarakat yang lebih luas
  2. Ketidaksanggupan teori akuntansi normatif untuk menguji teori secara empiris kareka didasari pada asumsi atau premis yang keliru sehingga tidak bisa diuji kebenarannya secara empiris
  3. Teori akuntansi pendekatan normatif sangat memungkinkan terjadinya pengalokasian sumber daya ekonomi secara maksimal di pasar modal. Melepas sumber daya ke pasar modal dengan mengikuti mekanisme pasar. Informasi akuntansi bisa menjadi sebuah alat pengendali bagi masyarakat didalam mengalokasikan sumber daya ekonomi secara efisien
Lebih lanjut, Watt and Zimmerman mengembangkan teori akuntansi dengan pendekatan positif yang orientasinya lebih kepada penelitian empiris serta menjustifikasi berbagai macam metode atau teknik akuntansi yang sekarang dipergunakan atau mencari model yang baru guna mengembangkan teori akuntansi dikemudian hari.

Hipotesa Teori Akuntansi Positif

3 Hipotesis 
teori akuntansi
 positif menurut Watts dan Zimmerman [1990] adalah seperti ini:


1. Hipotesis Rencana Bonus

Pada hipotesis ini, seluruh hal lain dalam keadaan yang tetap, manajer perusahaan dengan rencana bonus lebih cenderung memilih prosedur akuntansi dengan perubahan keuntungan yang dilaporkan dari periode dimasa depan ke periode saat ini

Hipotesis ini cukup beralasan, seorang manajer tentu ingin mendapatkan imbalan yang tinggi, apabila imbalan tersebut tergantung kepada bonus yang didapat dari pendapatan bersih perusahaan, maka seorang manajer atau siapapun itu tentu sangat bersemangat untuk meningkatkan bonus dengan memberi laporan pendapatan bersih setinggi mungkin. Dari berbagai cara, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memilih dan menentukan kebijakan akuntansi yang bisa meningkatkan laba pada laopran keuangan diperiode tersebut.

Hal tersebut dengan kondisi karakter dari proses akrual akan menyebabkan penurunan keuntungan atau laba dan bonus yang dilaporkan dimasa yang akan datang dengan faktor yang lain masih tetap sama.


Hipotesis Kontrak Hutang

Hipotesis Kontrak Hutang ini seluruh hal yang lain dalam keadaan tetap, semakin dekat sebuah perusahaan terhadap pelanggaran prinsip akuntansi yang didasari atas sebuah kesepatakan hutang, maka ada kecenderungan semakin besar kemungkinan 
manajemen
perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang melaporkan perubahan laba dari periode masa depan ke periode saat ini.


Hipotesis Biaya Politik

Pada hipotesis ini seluruh hal lain dinyatakan dalam keadaan yang tetap, semakin besar ongkos politik yang ditanggung oleh perusahaan, maka manajer memiliki kecenderungan untuk menggunakan prosedur akuntansi yang menyerah terhadap laba yang dilaporkan pada masa saat ini menuju masa mendatang. Dalam pemilihan kebijakan akuntansi dipengaruhi juga oleh dimensi politik perusahaan.



Perbedaan Teori Akuntansi Positif dan Teori Akuntansi Normatif
Perbedaan pendekatan serta dasar antara teori akuntansi positif dan teori akuntansi normatif menyebabkan taksonomi akuntansi. Pendekatan Teori akuntansi Normatif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai sebuah seni yang cenderung deskriptif sedangkan Pendekatan Teori Akuntansi Positif lebih kepada menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai ilmu pengetahuan (Sains). Keduanya sama sama sebagai sarana pendekatan teori akuntansi yang diakui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aplikasi Payroll

  Tingkatkan efisiensi menghitung gaji karyawan dengan Aplikasi Payroll ini Semua beban perhitungan yang kompleks dan memerlukan waktu lebih...